Home » » Tafsir Lain Konflik Gus Dur-Muhaimin

Tafsir Lain Konflik Gus Dur-Muhaimin

Written By kodamayogyakarta on Rabu, 23 April 2014 | 22.06


Surabaya, NU Online
Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang (Ikapete) M Mas'ud Adnan punya tafsir lain yang menarik soal konflik berkepanjangan antara almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan kubu Muhaimin Iskandar di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Mas'ud Adnan, konflik sengaja dicipta Gus Dur sebagai proses kaderisasi. Menurutnya, konflik antara Gus Dur dengan ketua umum PKB Muhaimin Iskandar yang memang sengaja dikonstruk oleh Gus Dur itu merupakan bagian dari dramaturgi. 

"Gus Dur harus dibedakan antara di panggung politik dengan di luar politik," kata Mas'ud, saat menjadi pembicara di bedah buku 'Gus Dur Ya PKB, PKB Ya Gus Dur' di ruang salsabila kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Akbar Timur 9 Surabaya, Sabtu (5/4).

Kesimpulan Mas'ud ini berdasarkan sebuah kejadian beberapa tahun lalu saat konflik terbuka antara dua tokoh ini ramai diberitakan di banyak media. 

Mas'ud bercerita, suatu ketika Gus Dur dan Muhaimin menghadiri undangan seorang kiai di sebuah wilayah di pegunungan. Kiai itu, cerita Mas'ud, bermaksud mendamaikan Gus Dur dan Muhaimin. Tapi upaya itu urung terjadi setelah Gus Dur menyampaikan bahwa tidak ada apa-apa antara dirinya dengan PKB maupun Muhaimin. 

"Menariknya, setelah pulang Gus Dur dan Muhaimin satu pesawat dan tidak apa-apa," paparnya di hadapan ratusan peserta bedah buku yang mayoritas terdiri dari kader-kader muda NU ini.

"Waktu itu pas ramai-ramainya koran memberitakan konflik keduanya," imbuh penulis beberapa buku tentang Gus Dur ini.

Alhasil, Mas'ud memahami bahwa konflik antara Gus Dur dan Muhaimin Cs tidak lebih dari sebuah dramaturgi 'politik' Gus Dur. "Jadi Gus Dur, antara di panggung politik dan tidak, berbeda. Ini sebetulnya tradisi di Tebuireng. Di Tebuireng, Gus Dur biasa gebrak-gebrak meja, tapi setelah itu tidak ada apa-apa," katanya.

Dramaturgi yang sengaja dicipta oleh Gus Dur itu, kata Mas'ud, adalah bagian dari kaderisasi kepemimpinan kepada kader-kadernya.

"Cara mendidik Gus Dur (kepada) kadernya (dengan cara) dibanting-banting seperti cara Nabi Khidir. Akhirnya, kader-kadernya tahan banting," Mas'ud menguraikan.

Buku 'Gus Dur Ya PKB, PKB Ya Gus Dur' itu berisi testimoni dari orang terdekat Gus Dur. Mereka adalah Much Munib Huda (asisten pribadi Gus Dur), Sulaiman (asisten pribadi Gus Dur 2001-akhir), Bambang Susanto (wartawan yang mengkoordinir media dalam berbagai kegiatan konferensi pers Gus Dur), dan Gus Yusuf (Pengasuh Pesantren Tegalrejo Magelang). 

Sulaiman yang hadir dalam bedah buku itu bersama Munib dan Bambang mengatakan, konflik sengaja dibangun Gus Dur sebagai bagian dari kaderisasi kepemimpinan. "Gus Dur sengaja mencipta konflik untuk mengkader kader-kadernya agar siap menjadi pemimpin," tandasnya. (Abdul Hadi JM/Anam)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. YAYASAN KODAMA YOGYAKARTA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger